H Benny HN Mansyur, SH, MH Dilantik Aklamasi Pimpin DPW Persadin Lampung
Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Kibang Budi Jaya Tak Ada Base Camp
Tak Ada Base Camp Pelaksanaan Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Kibang Budi Jaya Tahun 2022 Diduga Berlumur Masalah
Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) tahun 2022 merupakan salah satu proyek peningkatan jalan di Dinas PUPR (Tubaba)yang di kerjakan oleh CV. PARABI BERSAUDARA dengan Pagu Anggaran sekitar Rp. 1.306.108.946,31 dengan kontrak kerja 120 hari kalender, dalam pelaksanaan kegiatan Diduga Berlumur Masalah.
Pasalnya, kesiapan dalam pelaksanaan kegiatan Diduga kurang maksimal. Hal itu terlihat jelas dengan belum adanya Base Camp yang memiliki peranan penting dalam berlangsungnya pelaksanan pekerjaan.
Padahal, Base camp merupakan tahapan awal dalam pelaksanan kegiatan sebagai tempat penampungan bahan/material yang selanjutnya di muat dan di distribusikan ke lokasi kegiatan.
Base Camp Juga Merupakan Tempat Pengamanan Peralatan lain di lapangan seperti, dump truck, excavator mini,Concrete mixer, motor grader, vibrator roller, watertank truck, Aspalt Mixing Plant (AMP), generator set, Aspalt finiser, Tandem roller, pnewmatic tire roller, whell loader,aspal distributor, air compressor, power Brom. Yang merupakan peralatan serta sebagai Sarana Pendistribusian Bahan/Material yang telah di proses dari Basecamp ke lokasi pekerjaan.
Sedangkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Pihak perusahaan diduga mengabaikan Sistem Menejemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) hal itu terlihat jelas dari petugas lapangan yang tidak di lengkapi dengan pelindung diri, mulai dari Sepatu kerja, rompi kerja, topi, sarung tangan dan lainnya. Hal itu semakin di perkuat dengan belum adanya rambu ataupun Petunjuk tentang keselamatan kerja.
Pada penggalian Drainase dan Air Selokan, kuat dugaan tidak sesuai dengan prosedur pelaksanaan. Pelaksanaan di lakukan menggunakan tenaga manual, yang tidak di lengkapi dengan Fasilitas K3 sehingga diduga membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Salah seorang Pekerja pada penggalian Siring dan pemasangan Talut mengaku, ketika dimintai keterangan Tempat Base Camp, menjelaskan bahwasanya base camp yang di gunakan pihak kontraktor merupakan Rumah warga.
“Itu rumahnya sekitar beberapa rumah dari perempatan ini, beberapa rumahlah ” kata ucir salah seorang pekerja sembari menunjukkan rumah warga.
Menurutnya, kedatangan bahan material tidak didistribusikan dari base camp, melainkan dari Kuari langsung di distribusikan kelokasi pekerjaan.
” Kalau material nya, dari Natar langsung ke sini” kata dia.
Selanjutnya ketika dimintai keterangan Tenaga Ahli K3 dan alasan bekerja tidak menggunakan pelindung diri, pekerja beralasan bahwasanya telah di berikan oleh pihak perusahaan akan tetapi pekerja enggan menggunakan.
” Dikasih, cuma ga dipake tinggal di rumah, pengawas dan tenaga ahlinya k3nya kurang tau saya soalnya sudah pada pulang ke karang semua” Kata mereka.
Hingga Berita di terbitkan, pihak CV. PARABI BERSAUDARA dan Pengawas DPUPR Tubaba belum berhasil di mintai keterangan. (Medi)