• 19 Desember 2025

Terkesan Asal-Asalan, Rekonstruksi Jalan Ruas Muara Putih-Kali Sari Menuwai Keluhan Warga

 Terkesan Asal-Asalan, Rekonstruksi Jalan Ruas Muara Putih-Kali Sari Menuwai Keluhan Warga

LAMPUNG SELATAN,- Rekonstruksi jalan ruas Muara Putih- Kali Sari yang sedang berlangsung pengerjaannya menuwai protes warga masyarakat setempat.
Proyek pelebaran jalan dengan cor beton dan hotmix milik Dinas PUPR Lampung Selatan tahun anggaran 2025 yang dikerjakan oleh CV. Daenk Kobum Konstruksi dengan Konsultan CV. Anugerah Perdana Konsultan dengan nilai Rp. 3.333.879.020, terlihat pecah seribu sehingga menuawai kritikan dan protes warga masyarakat.

Menurut masyarakat yang ditemui media ini dilokasi pekerjaan rabu,(17-12-2025), mereka meminta pihak Dinas PUPR Lampung Selatan dan rekanan memperhatikan kwalitas pekerjaan. Dengan kondisi cor beton yang sudah pecah seribu tersebut dapat dipastikan jalan tidak akan tahan lama.

“Jalan kami inikan belum tentu dalam waktu lima tahun kedepan dapat di ditingkatkan lagi, sementara kita lihat langsung hasil pekerjaan mereka belum juga selesai pekerjaan sudah pecah seribu, bagai mana mungkin jalan ini dapat bertahan sampai setahun” Ucap salah satu warga.
“Kami minta pihak Dinas PUPR dan pelaksana pembangunan jalan dapat melakukan gelar ulang lah, kalau hasil nya seperti ini sama saja menghambur – hamburkan uang saja!!” tambah nya.

Sementara Bambang Riyadi selaku pelaksana kegiatan pembangunan jalan yang dimintai tanggapan nya via telpon, rabu 17-12-2025 tidak menampik ada beberapa ruas cor beton yang rusak serta pecah-pecah, akibat dilintasi kendaraan.
“Faktor umur betonnya belum sampe. Sudah dilintasi kendaraan. Karna jalan dilokasi sempit, tapi nanti kita perbaiki Bang kita masih fokus disebelahnya” Tulis Bambang.

Senada dengan Bambang, Imam Mukti selaku konsultan teknis dari CV.Anugerah Perdana Konsultan yang dibubungi via watsaApp mengatakan bahwa cor beton belum cukup umur.
“Ya itu posisi sebelah kiri karena belum cukup umur sudah di lewati kendaraan …
Maklum jalan ramai sempit pula.
Sudah kami ingatkan untuk di perbaiki kok.
Tapi selesaikan sebelah kanan dulu supaya lancar….” Kilah Imam Bakti.

Dilain pihak Sugiarto selaku kapala UPT PU Kecamatan Natar yang di mintai tanggapan mengaku mengetahui ada kegiatan pembangunan jalan yang dimaksut, tetapi pihak nya tidak terlibat langsung dalam melakukan pengawasan karena menurutnya, sudah ada pengawasan langsung dari Dinas PU dan Konsultan teknis dilapangan.

“Kami mengetahui ada kegiatan peningkatan jalan ruas Muara Putih – Kali Sari, tapi kami tidak terlibat langsung dalam pengawasan, karena sudah ada pengawas langsung dari Dinas PUPR dan disitu kan ada Konsultan teknis.
Terkait ada protes atau keluhan dari warga masyarakat karena cor beton banyak yang pecah, nanti kita akan sampaikan kepada pelaksana agar supaya dapat diperbaiki” ucap Sugiarto.

Sementara warga masyarakat yang lain yang berhasil memberikan keterangan, membantah keras pernyataan Bambang selaku pelaksana dan Imam Bakti selaku Konsultan yang mengatakan beton tersebut belum cukup umur, menurut warga masyarakat cor beton sebelah kiri jalan tersebut sudah di kerjakan sejak sebulan yang lalu.
“Beton belum cukup umur itu hanya alasan mereka saja, beton itu sudah mereka kerjakan sebulan yang lalu, alasan klasik, untuk mencari pembenaran!!” Ucap salah satu warga masyarakat.

Zubaidi selaku Komsuktan Teknis dan tenaga ahli beton LSM Pembinaan Rakyat Lampung (PRL) yang di temui di kantor nya di jalann Pulau Tegal No.2 RT2.LK 2 Kelurahan Sukarame Bandar Lampung Kamis, (18-12-2025) sangat berkeyakinan bahwa cor beton yang dilaksanakan pengerjaannya oleh CV. Daenk Kobum Konstrukai tersebut tidak sesuai bestek.

“Kalau kita lihat dari kondisi cor beton dilapangan sudah jelas beton itu diluar bestek. Mekanisme peleksanaannya diluar bestek. Contoh diluar bestek, karena PU tidak melakukan kontrol sampai dibawah, PU hanya bikin proyek, tetapi mekanisme pelaksanaan dibawah mereka kurang tenaga teknik. Jadi sudah jelas diluar bestek, apa sebabnya diluar bestek, diantaranya pekerjaan itu tidak memakai mikdesain, Woter Cemen rasio nya tinggi, SA nya tidak SNI. Perhitungan SA itu nilai persen SA harus menimbulkan volume pasta, cor beton itu tidak pakai cekslam, tidak dibikin sample, tidak ada cek analis, itu yang jelas. Sedangkan beton itu harus cek analis lumpur, semtua harus di cek, bukan beton sembrono” Jelas Zubaidi.( tim)

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Baca Juga

Leave a Reply