Masih Rawan Covid-19, Disdik Metro Diminta Prioritaskan Belajar Mengajar Daring

METRO – Komisi II DPRD Kota Metro meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meninjau ulang rencana proses belajar mengajar di sekolah.
Anggota Komisi II Iin Dwi Astuti mengatakan, hingga saat ini kondisi di Kota Metro belum sampai titik zero, karena masih ada warga yang teridentifikasi positif Covid-19. Ini ditambah jumlah masyarakat Indonesia yang terinfeksi masih terus meningkat.
Karenanya, Disdikbud perlu meninjau ulang rencana masuk sekolah berdasar kondisi Kota Metro yang masih belum aman dari Covid-19 dan anak-anak yang dikhawatirkan rentan terhadap virus corona.
“Saya sebagai Komisi II yang membidangi masalah pendidikan dan juga sebagai wali murid sangat khawatir. Sebaiknya proses pembelajaran tetap dilakukan secara daring dulu, sambil menunggu keadaan aman untuk anak- anak bisa kembali di sekolah,” bebernya, Rabu (10/6).
Ia juga meminta, konsep pembelajaran secara daring ditingkatkan ke dalam bentuk video. Dimana guru bisa memaparkan pelajarannya melalui video agar siswa mudah memahami apa yang diberikan oleh guru.
“Jangan cuma diberikan materi dan tugas tanpa penjelasan detail dari guru. Karena tidak semua wali murid dapat mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran di rumah kan. Kalau via video kan bisa lebih jelas,” katanya lagi.
Iin menambahkan, agar sekolah, terutama swasta tidak menarik iuran SPP secara penuh. Sebab, banyak wali murid mengeluh harus membayar iuran lantaran penghasilan berkurang selama pandemi Covid-19.
“Ini banyak keluhan yang masuk ke kami soal SPP. Saat ini penghasilan masyarakat berkurang karena kena dampak. Kita harap, ada solusi, karena semua sektor ini kan banyak yang kena dampak,” tuntasnya.
Akan Usulkan
Wali Kota Achmad Pairin mengaku akan segera mengusulkan program new normal ke pemerintah pusat untuk memulihkan sektor perekonomian.
Ia mengaku, Metro beluk termasuk karena ada lima kasus warganya yang terpapar Covid-19. Namun, sampai dengan saat ini sudah tidak ada lagi kasus baru. Dan pasien yang positif sudah dinyatakan negatif atau sembuh
“Tentu kita akan membicarakan bersama Forkopimda dan seluruh OPD termasuk DPRD, untuk new normal. Saat ini kita masih terus menggencarkan sosialisasi protokoler kesehatan di seluruh pusat-pusat keramaian,” bebernya.
Ia mengaku, jika new normal, maka aktivitas masyarakat bisa dilonggarkan, terutama perekonomian atau sektor usaha kembali dibuka. Termasuk juga rencana untuk siswa belajar di sekolah yang akan dimulai pada 12 Juli mendatang.
“Pada new normal akan diberlakukan sesuai dengan protokoler kesehatan. Seluruh tempat. Jadi sektor hiburan pun akan dibuka kembali, tapi harus mematuhi protokoler kesehatan. New normal dibutuhkan untuk mengantisipasi ekonomi tidak jatuh,” tuntasnya.(dra/Tri)