KKPH Gunung Balak: Saya Sudah Perintahkan Kanit polhut Untuk Cek Lokasi

LAMPUNG TIMUR – Status Hutan lindung kini berubah Menjadi kebun lindung, karna ketika memasuki wilayah register 38 gunung balak saat ini kita tidak akan pernah lagi melihat yang namanya hutan akan tetapi hutan telah beralih menjadi kebun jagung dan ubi kayu, itulah fakta nya.

Selain hutan telah menjadi areal pertanian wilayah tersebut kini telah terbentang luas sejauh mata memandang jalan-jalan baru yang di buat oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, contohnya di desa sidorejo kecamatan sekampung udik kabupaten Lampung timur. Baru baru ini melakukan bedah badan jalan dengan menggunakan alat berat, hal ini tentunya perlu di perhatikan oleh pihak dinas Kehutanan terutama bagi yang bertugas di register 38, tidak seharusnya dilakukan pembiaran terhadap para perusak di wilayah tersebut.

Kepala kesatuan pemangkuan Hutan gunung balak bertanggung jawab atas apa yang terjadi terhadap register 38 gunung balak, akan tetapi guanaidi selaku KKPH seakan tutup mata tutup telinga tidak pernah peduli terhadap perilaku baik dari masyarakat ataupun oknum yang melakukan perusakan.

Saat dikonfirmasi via SMS WhatsApp nya kepala kesatuan pemangkuan hutan(KKPH) gunung balak Guanaidi menjawab ” Terimakasih infonya…
Terkait perijinan/persetujuan penggunaan kawasan hutan, yg berwenang adalah kementerian lingkungan hidup dan kehutanan.
Saya sudah perintahkan kanit polhut untuk cek lokasi, apakah didalam atau diluar kawasan hutan.” Pungkasnya.

Sementara register 38 gunung balak wilayah sidorejo yang jauh dari pemukiman warga di gusur alat berat dalam rangka bedah badan jalan atas perintah Kepala Desa sidorejo, hal tersebut di katakan melin beberapa waktu lalu, Melin adalah pemilik alat berat yang bekerja di wilayah register tersebut.

Perlu diketahui di register 38 gunung balak kerap sekali terjadi penebangan pohon karet atau pohon-pohon lainnya seperti jati, bayur dan kayu keras sebagai penghijau wilayah gunung balak, namun tidak pernah ada tindakan dari pihak kehutanan. (Raja)