• 6 Desember 2024

Saat Mahasiswa Indonesia Berdarah-darah Kawal Keputusan MK, Sejumlah Mahasiswa di Lampung Ini Malah Kedapatan Jadi Timses Calon Bupati di Lamsel

 Saat Mahasiswa Indonesia Berdarah-darah Kawal Keputusan MK, Sejumlah Mahasiswa di Lampung Ini Malah Kedapatan Jadi Timses Calon Bupati di Lamsel

LAMPUNG SELATAN-Di saat hampir seluruh kalangan mahasiswa di Indonesia berdarah-darah tertuju mengawal Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat mengajukan bakal calon kepala daerah yang ingin dijegal oleh Baleg DPR RI dengan merevisi UU Pilkada, tapi tidak dengan sejumlah oknum mahasiswa di Lampung ini.

Betapa tidak, dengan mempertaruhkan idealisme sebagai garda terdepan demokrasi dari sejak awal berdirinya Republik Indonesia, sejumlah oknum mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Lampung ini malah kedapatan menjadi bagian dari tim sukses (Timses) bakal calon bupati di Lampung Selatan, Egi Radityo Pratama (ERP). Seperti yang terjadi di Kecamatan Merbau Mataram, Sidomulyo dan Katibung.

Terbaru, beredar video dengan durasi 61 detik yang memperlihatkan rekaman video 2 orang mahasiswa yang diduga berasal dari Kabupaten Tanggamus ditolak oleh warga Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo saat sedang menempel stiker di rumah-rumah warga dan membagikan kaos bergambar balon ERP, Jumat 23 Agustus 2024 kemarin.

Di dalam video tersebut, tampak warga menolak rumahnya di pasang stiker dan penerimaan kaos dengan iming-iming sembako berupa beras dan minyak goreng untuk ajakan memilih balon tersebut. Terungkap, jika para mahasiswa tersebut mendapatkan upah sebesar Rp5ribu untuk setiap stiker kaos yang diterima oleh warga.

“Mengerahkan mahasiswa untuk untuk menempel stiker dan membagikan kaos bergambar bakal calon ERP dengan iming-iming sembako beras kepada warga,” ujar salah satu warga setempat.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, sejumlah mahasiswa tersebut diketahui bekerja secara kelompok per tiap kecamatan di Lampung Selatan.Tugas mereka adalah membagikan stiker, pamflet dan kaos bergambar balon ERP door to door dari rumah ke rumah warga.

Bahkan, sebelumnya yang terjadi di Desa Merbau Mataram Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan pada Rabu 21 Agustus lalu, sebanyak 10 oknum mahasiswa Universitas Lampung (Unila) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) dan Fakultas Pertanian diamankan warga setempat saat membagikan alat peraga kampanye tersebut dengan tambahan uang sebesar Rp100 ribu kepada warga setempat.

Tercatat 10 oknum mahasiswa tersebut adalah, 1, Riyan Aldianto, Bandar Lampung FKIP Unila. 2, Zizki Nanda Pratama Bandar Lampung, FKIP Unila. 3, Irhan Aditya, Tanggamus FKIP Unila. 4, Khatami Hammam, Kota Bumi FKIP Unila. 5, Binta Kharisma, Tulang Bawang FKIP Unila. 6, Reno Aji Darmawan, Bandar Jaya, Fakultas Pertanian Unila. 7, Adi Prayitno, Palembang FKIP Unila. 8, Agus Prasetyo, Sekampung Lamtim Fakultas Pertanian Unila. 9.Rio Kurnia, Bekri Fakultas Pertanian Unila.10.Amiza Rezika, Ketua BEM FKIP Unila 2021 sebagai Korlap.

Koordinator Mahasiswa, Irhan Aditya Pratama dikonfirmasi mengaku hanya sebagai relawan yang membantu sosialisasi balon ERP dengan membagikan APK.
Irhan tak menampik jika pergerakan mahasiswa yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi tersebut, seperti Unila, UIN, Polinela tersebut dilakukan secara massif tersebar di seluruh kecamatan di Lampung Selatan. Namun demikian, Irhan Aditya membantah adanya politik uang sebesar Rp100 ribu.

“Kami bukan tim pemenangan, kami hanya relawan yang bantu sosialisasi membagikan kaos. Saya sebagai koordinator Mahasiswa untuk seluruh kecamatan di Lampung Selatan. Tapi relawan bukan hanya dari mahasiswa, tapi ada juga dari masyarakat umum,” ujar Irhan Aditya yang diketahui sebagai mahasiswa FKIP Unila ini melalui sambungan telepon aplikasi perpesanan WhatsApp.(Tim/Ronald)

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Baca Juga

Leave a Reply