• 13 Januari 2025

PWI Lampung Timur Terima Audiensi Paguyuban Petani Singkong, Muklis: Kami Siap Kawal Pemberitaan

 PWI Lampung Timur Terima Audiensi Paguyuban Petani Singkong, Muklis: Kami Siap Kawal Pemberitaan

LAMPUNG TIMUR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Timur menerima audiensi dari Paguyuban Petani Singkong Kabupaten Lampung Timur di Sekretariat PWI, Desa Negara Nabung, Kecamatan Sukadana, Selasa, 7 Januari 2024.

Ketua Paguyuban Petani Singkong Lampung Timur, Maradoni, menyampaikan kunjungan tersebut adalah untuk meminta dukungan dari insan media, khususnya PWI, dalam mengangkat isu-isu yang dihadapi petani singkong.

“Petani singkong di Lampung Timur, bahkan di Lampung, merasa terdzalimi dan tertindas. Koordinasi sudah kami lakukan di berbagai lini, tetapi peran media sangat besar, terutama dalam mengawal pemberitaan terkait harga singkong,” ujar Maradoni.

Maradoni menjelaskan, permasalahan utama yang dihadapi petani adalah harga singkong yang tidak stabil dan potongan hasil panen yang dianggap terlalu besar.

“Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk aksi damai di Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, bertemu dengan Pemerintah Provinsi Lampung, hingga dalam waktu dekat menyampaikan aspirasi ke tingkat pusat,” Katanya

Menanggapi hal tersebut, Ketua PWI Lampung Timur, Muklis, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mengawal pemberitaan terkait masalah yang dihadapi petani singkong di Lampung Timur.

“PWI Lampung Timur siap membantu mengawal isu ini melalui pemberitaan yang objektif dan mendalam. Kami akan berupaya agar suara petani singkong dapat terdengar lebih luas,” tegas Muklis.

Muklis juga sangat memahami keresahan yang dirasakan oleh para petani singkong, khususnya di wilayah ini.

“Sebagai organisasi profesi wartawan, kami memiliki tanggung jawab moral untuk membantu masyarakat menyampaikan aspirasi mereka, terutama ketika menghadapi ketidakadilan seperti yang disampaikan oleh Paguyuban Petani Singkong ini,” Lanjut Muklis

Permasalahan harga singkong dan potongan hasil panen yang dinilai tidak wajar ini merupakan isu yang menyangkut hajat hidup banyak orang, terutama para petani kecil.

Muklis melihat ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai langkah awal, kami akan berkoordinasi dengan rekan-rekan media lainnya untuk membuat pemberitaan yang mendalam dan akurat mengenai masalah ini.

“Kami akan menggali informasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku industri, dan pihak-pihak terkait lainnya, agar ada solusi yang konkret,” Kata Muklis.

Ke depan, Muklis juga membuka ruang komunikasi dan kolaborasi dengan Paguyuban Petani Singkong dan pihak-pihak lain untuk terus memantau perkembangan situasi ini.

“Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membuka komunikasi yang lebih baik antara petani singkong dan para pemangku kepentingan. Peran media diharapkan mampu menjadi jembatan solusi atas permasalahan yang dihadapi petani di Lampung Timur,” Harap Muklis.

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Baca Juga

Leave a Reply