Terukir Dalam Sejarah Bupati Lampung Selatan Perjuangkan THR Secara Penuh Para Pekerja PT SSH
Pihak Dinas PUPR Tubaba Terkesan Buang Badan.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai dari Pengawas, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) hingga Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terkesan Buang Badan (Menghindar).
Melalui, formulir konfirmasi tertulis yang telah di siapkan pihak Dinas PUPR Tubaba, yang ditujukan Kepala Dinas PUPR, PPK dan Pengawas pada tanggal,(26/9/2022) dengan penjelasan permintaan tanggapan terkait Pelaksanaan Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh di Tubaba Tahun 2022.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada balasan maupun tanggapan dari pihak Dinas PUPR Tubaba dengan alasan, Pengawas, PPK, dan Kadis PUPR Tubaba sedang tidak di Kantor.
“Sudah kita sampaikan ke pak Sumardi, kebetulan beliau sedang ada kegiatan diluar”Kata Bondan. Salah seorang petugas Pol PP di Dinas PUPR Tubaba. Senin (3/10/2022).
Di beritakan sebelumnya,
Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) tahun 2022 oleh pihak penyedia diduga terindikasi Kebocoran Anggaran.
Pasalnya, dalam pelaksanaan kegiatan pihak perusahaan diduga minim kesiapan, hal itu begitu terlihat jelas dari belum adanya basecamp dan kantor.
Padahal, basecamp mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan proyek, yang berfungsi untuk mempermudah alur komunikasi dalam proyek.
Sedangkan, kantor proyek (Direksi keet) dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf dari Kontraktor,
pengawas maupun pemilik Proyek di lapangan.
Sementara, pihak rekanan juga diduga mengabaikan sistem menejemen Keselamatan Kesehatan Kerja,(K3), hal itu begitu terlihat jelas di lokasi pekerjaan dengan tidak di pasangnya papan himbauan keselamatan dan kesehatan kerja serta rambu petunjuk keselamatan. Bahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, pekerja tidak di lengkapi dengan alat pelindung diri.
Sedangkan, dalam pelaksanaan kegiatan, pihak perusahaan juga diduga melewati berbagai tahapan proses pekerjaan. Sehingga kualitas proyek peningkatan jalan lingkungan tiyuh di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) meragukan yang berpotensi terindikasi mengarah pada Kebocoran Anggaran.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh media, didapati Tahun 2022 Dinas PUPR Tubaba menganggarkan Dana sekitar. Rp.12.891.837.301, yang di pusatkan pada 8 paket pekerjaan di antaranya,
Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Kibang Budi Jaya,
yang di menangkan oleh CV. parabi Bersaudara.
dengan pagu anggaran Rp. 1.306.187.000,00.
Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Tunas Jaya.
CV. LAMPUNG PERSADA.
dengan pagu anggaran Rp. 1.478.884.000,00.
Peningkatan Jalan Lingkungan Pagar Buana.
CV. ARTHA JAYA KONSTRUKSI.
dengan pagu anggaran Rp. 1.145.909.000,00.
Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Suka Jaya Rk 5.
CV.DARREN PRABU PERKASA.
Dengan pagu anggaran Rp. 1.249.476.000,00.
Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Dwi kora Jaya.
CV.KAMARU JAYA
Dengan pagu anggaran Rp. 2.313.418.746,99.
Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Mulyo jadi.
CV. CITRA KARYA LESTARI.
Dengan pagu anggaran Rp. 2.554.380.000,00.
Peningkatan Jalan Lingkungan Mercubuana.
CV. INTAN PERMATA KONSTRUKSI.
Dengan pagu anggaran Rp. 1.045.166.285,84.
Peningkatan Jalan Lingkungan Polres Tubaba
CV.DANIS SETIA
Dengan pagu anggaran Rp Rp. 1.798.455.048,22.
Beberapa Pekerja dan Aparatur Tiyuh di konfirmasi di lokasi pekerjaan (beberapa hari belakangan ini) mengatakan bahwasanya, pelaksanaan proyek Jalan Lingkungan Tiyuh tersebut tidak di lengkapi dengan basecamp dan kantor.
Sementara pelaksanaan kegiatan dinilai secara kualitas meragukan.
Ucir, salah seorang pekerja proyek peningkatan jalan lingkungan Tiyuh Kibang Budi Jaya, ketika di mintai keterangan kejelasan Lokasi basecamp dan kantor proyek menjelaskan bahwasanya basecamp yang di gunakan pihak kontraktor merupakan rumah warga.
“Itu rumahnya sekitar beberapa rumah dari perempatan ini, beberapa rumahlah ” kata ucir salah seorang pekerja sembari menunjukkan rumah warga.
Menurutnya, kedatangan bahan material tidak didistribusikan dari basecamp, melainkan dari pabrik langsung di distribusikan ke lokasi pekerjaan.
” Kalau material nya, dari Natar langsung ke sini” kata dia.
Selanjutnya ketika dimintai keterangan tenaga ahli K3 dan alasan bekerja tidak menggunakan pelindung diri, pekerja beralasan bahwasanya telah di berikan oleh pihak perusahaan akan tetapi pekerja enggan menggunakan.
” Dikasih, cuma ga dipake tinggal di rumah, pengawas dan tenaga ahlinya k3nya kurang tau saya soalnya sudah pada pulang ke karang semua” Kata mereka.
Senada di sampaikan, Helmi dan beberapa Aparatur Tiyuh Dwikora Jaya. pada pelaksanaan proyek peningkatan kalan lingkungan Tiyuh Dwikora Jaya.
“base camp nya di rumah warga, kalau kantornya tidak tau juga kita, ” Kata Helmi yang di amini rekan rekannya.
Selanjutnya mereka menjelaskan, pekerjaan tersebut telah usai, sementara dalam pelaksanaan diduga kuat tidak sesuai spesifikasi.
“Selesai sekitar seminggu yang lewat, volumenya kalau tidak salah sekitar dua kiloan lebih, aspal pertama mereka kan masak di pinggir jalan, nanti kan di siram langsung tabur batu, kalau yang berlubang tidak di gali paling di kasih batu lalu di padatkan, ” Kata mereka.
Menurut mereka, pada pekerjaan Hotmix HRS WC material di datangkan dari pabrik yang selanjutnya di lakukan Penghamparan langsung di lokasi pekerjaan tanpa melalui basecamp terlebih dahulu dikarenakan di lokasi pekerjaan belum adanya (AMP).
” Kalau untuk aspalt matengnya dari Tegineneng, saya tanya supir yang bawa Dum Truck itu, langsung kelokasi bukan dari beskem. Memeng pernah saya tanya berapa centi pengerjaanya, kata mereka, kok tipis amat kata saya, kata mereka memang dari sana tiga senti, mungkin mereka mengukurnya tiga senti waktu di hampar belum di pijak sama alat” kata Helmi.
Dikonfirmasi terpisah,
Beberapa Masyarakat Tiyuh MercuBuana dan Pagar Buana di lokasi Pembangunan. Selasa (20/9/2022). mengaku bahwa pelaksanaan pekerjaan belum genap satu bulan, akan tetapi di beberapa titik badan jalan mulai di tumbuhi rumput. Masyarakat menilai hal itu di sebabkan tipisnya Hotmix yang di distribusikan oleh Kontraktor pada badan jalan tersebut. Sehingga rumput tumbuh subur di atasnya.
“Sekitar seminggu ini, kalau beskemnya tidak ada mungkin di balam jaya atau di tempat lain, makanya tumbuh rumput berarti kurang bagus, kurang tebal pak nanti kalau bapak ke arah situ, didepan masih banyak batu batunya yang keliatan”Kata Purwanto.
Senada di sampaikan Aparatur Tiyuh Mercu Buana. Menurutnya pekerjaan tersebut baru di kerjakan sekitar lima hari yang lalu, akan tetapi pelaksanaan pekerjaan rampung di kerjakan dalam waktu satu hari.
“Ga lama mas paling Sekitar lima hari lah, tapi satu hari yang lapennya itu selesai, sebelumnya itu kan perapihan mana yang berlobang, dikasih batu dulu cuma di timbun batu belah itu terus di uruk terus di padatkan, kalau masalah tumbuh rumput sebenernya kemarin pak dewan protes juga di suruh agak di tebelinlah ” Kata Aparatur Tiyuh
Sementara, Roni salah seorang anggota Komisi II DPRD Tubaba mengaku sudah melakukan peneguran kepada pihak kontraktor, akan tetapi tetap tidak di hiraukan oleh pihak Kontraktor.
“Sebenarnya sudah kita tegur, cum ya tetap seperti itu” Kata Roni.
Terpisah, Aparatur Tiyuh Pagar Buana mengaku Pelaksanaan Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Pagar Buana telah usai sekitar lima belas hari lalu.
“Selesainya sekitar satu bulan kayaknya, kalau awal pengerjaan bulan Agustus, ga tau kalau beskemnya ga ada kantor nya juga ga ada di sini, kan dua tempat pengerjaan bareng sama Mercubuana, beskemnya tidak ada kalau alat alatnya turun tempatnya pak Roni kalau tidak salah itu. Kalau pengerjaanya sekitar satu bulan dari Lapen, Siring, kalau hotmixnya sehari selesai, kalau lubang lubang jalan ga ada galian cuma di timbun terus di siram” Kata. Widyo dan Sukoco